Asuransi Jiwa di Dalam Asuransi Pendidikan ?

Pada bagian ini kita bahas tentang produk asuransi jiwa yang terdapat di dalam asuransi pendidikan. Bagian Asuransi Jiwa dari Asuransi Pendidikan sebenarnya dibuat dengan tujuan untuk meng “cover” jiwa si pemilik dana (gaji) atau si pembayar premi asuransi tersebut.Tujuan utama dari Asuransi Jiwa di Asuransi Pendidikan adalah bila orang tua (bapak) meninggal dunia, anak akan mendapatkan sejumlah dana untuk melanjutkan biaya sekolah dan kuliahnya, langsung dimuka.

Saat ini banyak agen asuransi yang kreatif dalam menjual produk Asuransi Pendidikan dengan cara yang berbeda dari konsep diatas, seperti apakah kreatifitasnya ? Alih-alih mengcover si bapak atau ibu pemilik dana (yang bayar premi asuransi), yang dilindungi jiwanya justru si anak. Dengan kata lain, konsep ini berjalan kalau orang tuanya meninggal dunia, anak tidak dapat dana untuk kuliah mereka langsung saat itu alias Uang Pertanggungan (UP) nya tidak keluar. Lho? Trus kemana uangnya? Seperti apa skemanya? Jadi rupanya dibuat skema bahwa yang dicover jiwanya adalah si anak, bukannya orang tua, sehingga apabila orang tua meninggal dunia maka UP nya tidak keluar, UP hanya keluar kalau si anak yg meninggal dunia. Daaaaarrr……….

Sebagai gantinya, agen unitlink ini akan menganjurkan anda untuk beli rider (asuransi tambahan) , namanya payor benefit (di beberapa perusahaan namanya beda, tapi tujuannya sama).   Rider Payor Benefit ini akan meneruskan membayarkan premi meskipun ortu meninggal sampai anak selesai sekolah.  Lho kenapa musti seperti itu?  Well, Banyak agen ber argumentasi, dengan cara meng cover si anak maka biaya asuransinya akan kecil, Tapi dengan membeli rider payor benefit, bukannya klien justru bayar asuransi tambahan alias dobel?

So, jadi perhatikan polis asuransi anda baik-baik, apakah benar anda ingin beli seperti skema si agen? Atau keinginan awal anda membeli asuransi jiwa agar kalau anda meninggal dunia terdapat sejumlah dana di depan utk biaya kuliah anak.  Silahkan di cek lagi di cek lagi jangan sampai salah.

Sumber : http://www.aidilakbar.com/2013/05/asuransi-pendidikan-2/